Terima Kasih Sudah Merokok


Nick Naylor menyukai pekerjaannya sebagai juru bicara industri
tembakau—perusahaan rokok Amerika yang sudah berhasil menembus pasarAsia secara besar-besaran—Nam, Laos, Kamboja, Indonesia, dan Cina. Ditahun sembilan puluhan yang Neo-Puritan, melindungi hak-hak perokok merupakan tantangan, dan mendukung kebebasan mereka merupakan kehormatan istimewa.

Pasti menyakitkan kalau disamakan dengan
penjahat perang Nazi, padahal Nick melakukannya hanya supaya bisa hidup
layak dan bisa memasukkan putranya ke sekolah terbaik. Ia sanggup
menghadapi tekanan dari pendukung fanatik antirokok, tapi ia tidak
begitu yakin dengan atasan barunya, yang mempertanyakan apakah Nick
layak mendapat gaji sedemikian besar.

Di bawah tekanan untuk
berhasil, Nick sering muncul dalam acara-acara TV untuk berdebat dan
menjadi semakin terkenal. Tapi, ia juga diincar seseorang yang ingin
membuktikan betapa merokok bisa sangat berbahaya. Jika lengah, Nick
akan habis terbakar seperti puntung rokok.

0 komentar: